Jumat, 06 Maret 2015

3 Pengusaha Wanita Indonesia Dengan Pengaruh Besar di Asia


Pengusaha-Wanita-Indonesia
Kaum perempuan saat ini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Dalam beberapa periode terakhir ini, wanita memang sangat menunjukkan eksistensinya sebagai seorang professional di bidangnya yang bisa mengalahkan kaum pria. Sejak era emansipasi, perbedaan gender memang sudah usang untuk dibicarakan dalam dunia #professional. Wanita yang punya keahlian dan kemampuan layak dan berhak menduduki posisi tertentu dan teratas disebuah perusahaan, departemen atau bahkan di negara ini.
Sudah banyak contoh yang bisa dijadikan bukti bahwa wanita di negeri ini sudah bisa mencapai hal yang baik, sukses dan mentereng pada posisinya. Sebut saja beberapa menteri pada kabinet kerja Jokowi-JK, termasuk menteri konroversial Susi Pudjiastuti. Atau sebut juga Sri Mulyani, menteri keuangan era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Satu nama lagi yang tidak bisa dilupakan yaitu presiden kelima republik ini yaitu Megawati Soekarno Putri.
Di dunia bisnis, para kaum perempuan ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sekarang sudah bukan hal yang aneh jika dari beberapa CEO dan owner bisnis atau perusahaan sukses adalah seorang wanita. Bahkan sekarang dari kabar yang dirilis Forbes, ada tiga pengusaha wanita sukses dari Indonesia yang masuk dalam daftar Asia Power Women 2015.
Dengan penghargaan tersebut itu artinya mereka telah menjadi orang-orang yang berpengaruh besar di Asia. Siapa ketiga pengusaha wanita tersebut? Berikut ulasannya.

1. Anne Patricia Sutanto

Anne-Patricia-Sutanto
Dengan jabatannya sebagai vice president director, Anne tentu punya peranan sentral di perusahaannya PT Pan Brothers Tbk. Dalam kepemimpinanya, perusahaan yang bergerak dibidang garmen ini telah mencapai pendapatan yang fantastis yaitu USD 340 juta. Perusahaan yang memproduksi  garmen dengan merek Uniqlo, Rebook, dan Nike ini juga telah memiliki 14 pabrik dan direncanakan akan ditambah tiga lagi pada tahun 2016.
Meski lahir dari keluarga yang kaya raya, Anne juga bekerja keras untuk membangun bisnisnya. Dengan sedikit saham, Anne bergabung dengan Pan Brothers pada tahun 1997. Setelah itu perempuan yang telah mendapatkan gelar MBA dari Loyola Marymaount di Los Angeles ini kemudian membuka usahanya sendiri yakni Homeware International yang memproduksi furnitur dan aksesori rumah untuk ekspor.
Perempuan lulusan teknik Kimia University of Southern California yang satu ini memang luar biasa. Setelah menjadi pengusaha sukses, ia tidak melupakan dengan lingkungan sosial disekitarnya. Bersama tujuh miliarder Indonesia lainnya, Ane bergabung dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memerangi penyakit TBC, HIV dan malaria dengan mendonasikan dana USD 5 juta.

2. Noni Purnomo

Noni-Purnomo
Noni Purnomo adalah seorang presiden director di sebuah perusahaan transportasi Blue Bird Group Holding. Perusahaan keluarga yang berdiri sejak tahun 1972 ini telah menjadi bagian hidup Noni sejak ia masih kecil.
Perempuan kelahiran Jakarta, 20 Juni 1969 ini adalah lulusan University of Newcastle dan University of Fransisco. Setelah lulus dari University of Newcastle, Noni bekerja didua tempat yaitu di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai market research dan di Blue Bird. Dua pekerjaan yang menyita tenaga dan konsentrasi ini ia jalani selama dua tahun.
Sekembali dari Amerika dari studi S2-nya, Noni dengan segala pengalaman yang diperoleh kembali ketanah air untuk mengelola Blue Bird. Dibawah kepemimpinanya kini Blue Bird telah menjadi perusahaan besar dengan merambah berbagai bidang seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi, logistik dann industri perakitan.

3. Wendy Sui Cheng Yap

Wendy-Sui-Cheng-Yap
Perempuan hebat terakhir yang masuk dalam daftar Asia Power Women 2015 sebagai pengusaha perempuan berpengaruh di Asia adalah Wendy Sui Cheng Yap. Wendy adalah President Director dan CEO dari PT Nippon Indosari Tbk yang memiliki perusahaan produksi roti populer di Indonesia yaitu Sari Roti. Perusahaan ini kini telah sukses menjadi produsen roti dengan menguasai 90 persen pasar domestik.
Selain Sari Roti, perempuan yang merupakan anak dari pendiri Grup Salim, Piet Yap ini juga memiliki perusahaan Bogasari, produsen tepung terbesar di Indonesia. Selain itu ia juga masih memiliki usaha lain disektor sumber daya alam dan real estate yang merupakan perusahaan dari keluarganya. Untuk Sari Roti sendiri, perusahaan ini telah memiliki 10 pabrik dengan kapasitas produksi 4,2 juta roti per hari. Tak ayal pendapatan perusahaan Sari Roti telah mencapai angka fantastis sebesar USD147 juta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Night Diamond - Link Select